Bahasa | English

Generasi Milenial Pengguna Transaksi e-Commerce Paling Banyak

26-Nov-2018

Sindo- JAKARTA - Hasil studi terbaru mengenai perilaku masyarakat
Indonesia yang berbelanja di e-commerce menyatakan, generasi milenial
paling banyak yang berbelanja di e-commerce. Besarnya generasi milenial
yang berbelanja melalui e-commerce tidak terlepas dari eratnya hubungan
generasi milenial dengan teknologi digital.

"Generasi milenial
pembeli online condong untuk menikah dan bekerja," kata Head Of Observer
IPSOS, Andi Sukma saat diskusi e-commerce outlook di Jakarta, Senin
(26/11/2018). Lebih lanjut, profil masyarakat yang berbelanja di
e-commerce mayoritas adalah kalangan ekonomi atas, memiliki pendapatan
bulanan minimal Rp3juta, bekerja dan telah menikah.

Menurut dia,
hal ini menunjukkan bahwa orang yang berbelanja online memiliki buying
power untuk menentukan pembelian di e-commerce. "Sebagian besar dari
mereka adalah tingkat ekonomi atas dan memiliki penghasilan pribadi,"
ujarnya.
Saat ini, penetrasi terhadap penggunaan internet di Indonesia mencapai
72% di daerah urban dan hampir 50% di daerah rural-urban. Artinya ada
perbaikan infrastruktur internet.

Dia menuturkan, tingginya
aktivitas penggunaan internet di Indonesia memunculkan fenomena
bermunculan perusahaan-perusahaan e-commerce di Indonesia, baik
perusahaan start up di Indonesia maupun cabang dari luar negeri. Hal ini
mengubah perilaku masyarakat dari berbelanja di brick and mortar store
(toko fisik) menjadi berbelanja online.

Bahkan menurut Asosiasi
Penyelanggara Jasa Internet Indonesia (APJI), konsumen yang berbelanja
online di e-commerce telah mencapai angka sebesar 32%. Hampir 100 juta
kunjungan pada e-commerce terjadi pada kuartal I-2018.

"Antusiasme ini disambut baik oleh pelaku e-commerce Indonesia dan pada
tahun 2018 yang sudah lebih dari 40 perusahaan e-commerce telah
terdaftar dan beroperasi di Indonesia," pungkas dia. Managing Director
IPSOS Indonesia, Soeprapto Tan, menambahkan kepercayaan terhadap
perusahaan e-commerce tidak terjadi dalam sekejap.

"Pasti ada
pengalaman berbelanja yang nyaman dan menyenangkan sehingga menumbuhkan
kepercayaan dalam berbelanja. Hal ini ditunjukkan dari jenis pembayaran
yang sudah bergeser dari COD menjadi debit transfer," ujarnya.

Menurut Asosiasi E-Commerce Indonesia (IDeA) kontribusi e-commerce
terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) mencapai 2%. Sedangkan menurut Bank
Indonesia, prediksi total transaksi e-commerce selama tahun 2018 akan
mencapai angka Rp102 triliun.

Pemerintah Indonesia juga
memperkirakan kontribusi e-commerce terhadap produk domestik bruto (PDB)
adalah sebesar 10% pada 2020 seiring dengan target memposisikan
Indonesia sebagai pusat e-commerce di ASEAN. "Hal ini dilihat memberikan
pengaruh sangat Positif bagi pertumbuhan ekonomi secara digital di
Indonesia," paparnya.

Oleh karena itu, sambung Soeprapto, pertumbuhan e-commerce ini sebagai
sesuai yang positif baik bagi pebisnis, konsumen maupun masyarakat pada
umumnya. Sementara bagi pebisnis, e-commerce berdampak pada pengurangan
biaya operasional dan kesempatan memperlebar pangsa pasar.

"Konsep
e-commerce ini tidak terhalang oleh jarak sehingga memberikan dorongan
pada perekonomian wilayah yang lebih merata," kata Ketua Umum Asosiasi
E-Commerce Indonesia (idEA) Ignatius Untung. Ia menambahkan potensi
industri e-commerce di republik ini sangat besar.

Hal ini didukung dengan pangsa pasar dari jumlah penduduk Indonesia yang
mencapai 260 juta penduduk. "Disisi lain penetrasi internet di Tanah
Air masih rendah yaitu sebesar 55% dan akan terus bertambah, jadinya
potensinya masih sangat besar," imbuh Ignatius.

Investor asing melihat dua faktor yang menyebabkan industri e-commerce
akan terus tumbuh. Pertama jumlah penduduk yang besar dan juga daya beli
masyarakat yang juga cukup kuat. Disisi lain jumlah penduduk yang
berusia produktif juga sangat banyak.

"Jadi sebenarnya pendanaan
bukan masalah utama startup tutup, tapi karena model bisnis mereka yang
tidak tepat, karena banyak juga startup kecil yang disuntikan modal,
tapi mereka tidak berkembang," ungkapnya.

Copyright © 2018 Commit Trans Angkasa
Website Visitor